2.6 Jelaskan tentang keunggulan film digital!
Sebelum teknologi digital muncul
dalam pembuatan sinema, sinema harus dibuat dengan pita seluloid yang
harganya amat mahal. Pita seluloid 35 mm satu rollnya berharga empat juta
dan hanya mampu merekam sepanjang empat menit. Berarti untuk membuat sinema
berdurasi 100 menit dibutuhkan dana sekitar 25 juta rupiah. Itu hanya untuk
merekam gambar dan belum untuk mengedit dan memperbanyak gambar. Pada sinema
seluloid, sinema harus melalui proses printing dan blow up yang bisa
menghabiskan dana minimal 233 juta rupiah. Sedangkan biaya untuk membuat kopi
sinema adalah 10 juta rupiah. Padahal untuk diputar di bioskop di seluruh
Indonesia, sebuah sinema minimal harus memiliki 25 kopi. Artinya produser harus
menyediakan dana 250 juta rupiah.
Dengan menggunakan teknologi digital, biaya pembuatan sinema menjadi amat
murah. Sinema digital dapat dibuat dengan menggunakan kamera Betacam SP yang
kasetnya berharga 110 ribu rupiah dengan kemampuan merekam hingga 30 menit.
Sinema digital juga bisa dibuat dengan Digital Video atau Digital Beta yang
lebih murah lagi. Dengan biaya 400 ribu rupiah, Digital video mampu
merekam gambar hingga 180 menit. Dibandingkan dengan sinema seluloid, pembuatan
sinema dengan teknologi digital bisa menekan biaya hingga 500 juta rupiah.
Karena sinema digital tidak perlu melalui proses printing atau blow up. Dengan
menggunakan sinema digital, hanya diperlukan biaya untuk proses encoding
sebesar 5 juta rupiah. Oleh karena itu, bagi para produser,
sinema digital merupakan teknologi yang sangat murah. Teknologi ini dapat
dijadikan alternatif untuk para pembuat film yang ingin berkarya dengan biaya
seminim mungkin.
Komentar
Posting Komentar